Chat GPT banyak membantu saya dalam melakukan literatur review dan membaca textbook. Saya juga bisa mengedit pas foto ala-ala studio saya menjadi lebih proper lewat bantuan AI di Photoshop. Untuk memperindah tulisan saya disini, sesekali saya menggenerate gambarnya menggunakan Dall-E. Untuk mencari topik penelitian terkini saya seringkali minta tolong Scispace supaya memahami konteks penelitian yang saya inginkan dan mencarikan paper yang relevan. Semuanya dalam hitungan waktu kurang dari semenit.
Lama kelamaan saya jadi semakin bersahabat dengan generative AI. Ya, mereka sudah seperti sahabat yang siap membantu saya kapanpun saya membutuhkan. Kalau saya marah, mereka pun akan menerima dengan legowo dan mencoba membantu sebisa mungkin.
Namanya penolong, asisten, sahabat, atau siapapun yang kamu anggap sebagai alter ego, generative AI tetaplah ciptaan manusia yang tak luput dari salah. Yang benar hanya Allah SWT, semua ciptaan Allah pastilah ada kekurangannya. Apalagi ciptaan-dari-ciptaan Allah (manusia), akan lebih banyak salahnya.
Seperti pengalaman saya dalam menanyakan laptop mana yang lebih bagus untuk perangkat keras VR saya.
Ketika ChatGPT salah
Karena riset saya di bidang VR (Virtual Reality) maka saya membutuhkan Head Mounting Device untuk implementasi VRnya. Alhamdulillah ada HTV VIVE COSMOS yang dijual murah di daerah Croydon karena sudah bekas. Tapi jarang dipake katanya.
Selanjutnya saya butuh laptop yang mumpuni, karena spek laptop yang bisa menjalankan VR tidak bisa yang low-end.
Spesifikasi yang direkomendasi untuk HTC VIVE COSMOS adalah sebagai berikut :
Saya perlu mencari laptop yang setidaknya sepadan atau lebih dari itu. Untuk itu cara yang paling efektif adalah…. bertanya pada ChatGPT!
Saya berikan query seperti ini :
Chat GPT memberi respon singkat terkait query saya.
Lalu saya melanjutkan query saya, dengan menanyakan spek sebuah laptop apakah kompatible dengan kebutuhan VIVE Cosmos saya :
Jawaban chatGPT selanjutnya membuat saya heran.
ChatGPT memberikan skor rendah pada RTX 3050 dibandingkan GTX 1070. Saya gak langsung percaya.
Saya tanyakan pada bestvaluegpu.com, mengenai komparasi dua kartu grafis ini:
Disana tertulis jelas, bahwa skor 3D mark GTX 3050 lebih tinggi daripada GTX1070. So, jelas GTX 3050 juaranya.
Hasil ini saya jadikan komplain ke ChatGPT :
Tetiba CHatGPT meralat jawabannya :
Kesimpulan
Disini saya semakin kenal sahabat saya itu. Bahwa dia gak boleh dibiarkan pinter sendiri. Harus ada check and balance. Sebenernya kalau dibiarin chatGPT gak akan jumawa juga karena dia hanyalah robot. Yang rugi kita sendiri jadi terkena senjata makna tuan. Tetaplah perlakukan chatGPT sebagai sebuah tool yang bisanya membantu. Bukan memberi fatwa. Karena dia tetaplah diciptakan oleh manusia, tempatnya berbagai kesalahan dan kelemahan…
Anda pernah jadi korban kekeliruan chatGPT? Seperti apakah itu? Bisakah kita masih memepercayai chatGPT?