Di era digital ini, publikasi akademik telah mengalami lonjakan signifikan. Banyak peneliti berlomba-lomba untuk mempublikasikan karya mereka demi meningkatkan reputasi akademik dan memperluas pengetahuan di bidang mereka. Namun, di balik kemudahan akses publikasi, muncul ancaman yang disebut “jurnal predatory”. Jurnal predatory adalah publikasi yang tampak ilmiah tetapi sebenarnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial tanpa mempedulikan kualitas dan validitas penelitian yang dipublikasikan.
Dalam blog post ini, kita akan membahas cara mendeteksi sebuah jurnal predatory. Dengan mengetahui ciri-ciri dan taktik yang digunakan oleh jurnal predatory, Anda dapat menghindari jebakan ini dan memastikan penelitian Anda dipublikasikan di tempat yang tepat.
Apa Itu Jurnal Predatory?
Jurnal predatory adalah publikasi yang menipu para peneliti untuk membayar biaya publikasi yang tinggi tanpa memberikan layanan editorial yang memadai, seperti peer review yang ketat dan validasi ilmiah. Jurnal-jurnal ini sering kali mengklaim memiliki dampak tinggi dan indeksasi luas, tetapi kenyataannya tidak memenuhi standar kualitas yang diperlukan dalam publikasi akademik.
Tanda-tanda Jurnal Predatory
1. Proses Peer Review yang Terlalu Cepat
Peer review adalah proses di mana artikel yang diajukan ditinjau oleh ahli dalam bidang tersebut untuk memastikan kualitas dan validitasnya. Jurnal predatory sering kali menawarkan proses peer review yang sangat cepat, kadang-kadang hanya dalam beberapa hari. Proses yang begitu cepat ini hampir mustahil dilakukan dengan baik dan sering kali mengindikasikan bahwa tidak ada tinjauan yang sebenarnya dilakukan.
2. Biaya Publikasi yang Tidak Transparan
Jurnal predatory sering kali meminta penulis untuk membayar biaya publikasi yang sangat tinggi tanpa memberikan rincian biaya tersebut di awal proses pengajuan. Mereka mungkin juga menambahkan biaya tambahan yang tidak dijelaskan setelah artikel diterima untuk publikasi.
3. Klaim Indeksasi yang Palsu
Banyak jurnal predatory mengklaim bahwa mereka diindeks dalam database ternama seperti Scopus atau Web of Science. Anda dapat memverifikasi klaim ini dengan mencari jurnal tersebut langsung di situs web database tersebut. Jika jurnal tidak muncul dalam pencarian, besar kemungkinan klaim tersebut palsu.
4. Situs Web yang Tidak Profesional
Tampilan dan isi situs web jurnal bisa menjadi indikator kualitasnya. Jurnal predatory sering kali memiliki situs web yang terlihat tidak profesional, dengan banyak kesalahan tata bahasa, tata letak yang buruk, dan informasi kontak yang tidak lengkap atau tidak valid.
5. Penerbit yang Tidak Terkenal
Jurnal predatory sering diterbitkan oleh penerbit yang tidak dikenal atau memiliki reputasi buruk dalam komunitas akademik. Melakukan sedikit riset tentang penerbit bisa membantu Anda menentukan apakah jurnal tersebut sah atau tidak.
Studi Kasus Membandingkan Jurnal Bereputasi dan Jurnal yang Relatif Baru
Untuk melihat kasus nyatanya, kita akan membandingkan 2 jurnal. Yang satu adalah jurnal yang sudah populer dengan impact factor tinggi. Yang satu lagi adalah jurnal yang relatif baru dan dipertanyakan kredibilitasnya. Sample yang saya ambil adalah jurnal Telkomnika (Citescore 4.0, SJR 0.271, SNIP 0.649) dan Jurnal Ilmiah Kajian Multidisipliner yang diterbitkan oleh sejurnal.com.
1. Metadata Jurnal
Metadata Jurnal adalah data yang menjelaskan jurnal tersebut. Info seperti ISSN, Redaktur, dan Kontak akan menjelaskan kredibilitas dari jurnal tersebut. Ketiadaan metadata menyebabkan kredibilitas sebuah jurnal dipertanyakan. Pemalsuan metadata akan memperburuk citra dan memunculkan rasa curiga dari masyarakat akademik dunia.
Ada perbedaan signifikan antara Kontak yang ditampilkan Telkomnika dan JIKM. Telkomnika menampilkan Alamat email, Principal Contact, Support Contact dan Informasi tambahan lainnya. Sementara JIKM tidak menampilkan informasi apapun. Hal ini menimbulkan kecurigaan atas pihak, baik itu individu atau lab, yang bertanggung jawab atas penerbitan jurnal.
2. Pengecekan ISSN / eISSN
Memiliki ISSN (International Standard Serial Number) atau eISSN (Electronic International Standard Serial Number) adalah sebuah keharusan bagi setiap jurnal ilmiah yang serius. ISSN memberikan identifikasi unik yang memudahkan akses, pengindeksan, dan penelusuran jurnal di berbagai database ilmiah. Ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas jurnal tetapi juga memperluas visibilitas penelitian yang diterbitkan, membantu peneliti dalam sitasi yang tepat, dan mendukung pengelolaan serta pengarsipan yang lebih baik. Dengan ISSN atau eISSN, jurnal ilmiah dapat menjamin legalitas, perlindungan hak cipta, dan mendapatkan dukungan dalam pengembangan jangka panjang, menjadikannya bagian integral dari penyebaran ilmu pengetahuan yang lebih luas.
Dari website Telkomnika di bagian page Journal Contact bisa diketahui bahwa jurnal ini terdaftar dengan nomor ISSN: 1693-6930 dan e-ISSN: 2302-9293. Nomor ini bisa kita validasi dengan melakukan pengecekan di https://portal.issn.org/.
Sementara untuk jurnal JIKM, butuh pekerjaan ekstra untuk mencari ISSN ataupun eISSNnya karena nomornya tercantum dari sebuah gambar sertifikat dengan resolusi yang sangat kecil. Terlihat E-ISSN nya 21187302
Saya coba mengunduh salah satu papernya dan juga menemukan eISSN tercantum disana.
Terlihat bahwa eISSN JIKM bernomor 2118-7302. Kemudian saya coba cross-check dengan https://portal.issn.org/. Hasilnya tidak ditemukan ada eISSN nomor tersebut.
Jurnal JIKM sudah terbit dalam beberapa volume. Ketiadaan eISSN memberi kerugian pada paper yang sudah terlanjur terbit di sana karena sulit terindeks dan menjadi tidak valid.
3. Cek di web pengindex jurnal SINTA
Masing-masing jurnal mengklaim indeksasi di SINTA. Maka, kita bisa melakukan pengecekan dengan memasukkan Nama jurnal di sinta.kemdikbud.go.id.
Dari hasil pengecekan terlihat bahwa jurnal telkomnika sudah terindeks seperti tangkapan layar berikut. Sementara JIKM tidak terlihat sama sekali.
Hal ini cukup mengagetkan, mengingat JIKM mengklaim sudah terindeks Sinta 6.
Tips Menghindari Jurnal Predatory
1. Gunakan Daftar Jurnal Terpercaya
Gunakan daftar jurnal yang sudah diakui dan terpercaya seperti DOAJ (Directory of Open Access Journals) atau jurnal yang diindeks oleh Scopus dan Web of Science. Jurnal yang terdaftar dalam indeks ini telah melalui proses seleksi yang ketat.
2. Konsultasi dengan Kolega
Bicarakan dengan kolega atau mentor Anda sebelum mengirimkan artikel ke jurnal yang tidak Anda kenal. Mereka mungkin memiliki pengalaman atau pengetahuan tentang jurnal yang Anda pertimbangkan.
3. Periksa Reputasi Jurnal
Cari informasi tentang jurnal di internet, termasuk ulasan dan diskusi di forum akademik. Jika jurnal memiliki banyak ulasan negatif atau disebut-sebut sebagai jurnal predatory, lebih baik hindari.
4. Baca Instruksi untuk Penulis
Jurnal yang sah biasanya memiliki instruksi yang jelas dan rinci untuk penulis. Jika instruksi tersebut tidak jelas atau tidak ada, itu bisa menjadi tanda bahaya.
5. Verifikasi Proses Peer Review
Pastikan jurnal menjelaskan proses peer review mereka dengan jelas. Jurnal yang sah akan mencantumkan informasi tentang bagaimana mereka meninjau artikel dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut.
Kesimpulan
Menghindari jurnal predatory adalah langkah penting untuk memastikan bahwa karya penelitian Anda diakui dan dihargai dalam komunitas akademik. Dengan memahami tanda-tanda jurnal predatory dan mengambil langkah-langkah untuk memverifikasi kualitas jurnal sebelum mengirimkan artikel, Anda dapat melindungi reputasi akademik Anda dan memastikan bahwa penelitian Anda dipublikasikan di tempat yang benar.
Bagikan informasi ini dengan rekan-rekan Anda untuk meningkatkan kesadaran tentang jurnal predatory dan bersama-sama membangun komunitas akademik yang lebih kuat dan terpercaya. Jika Anda memiliki pengalaman atau tips lain tentang cara mendeteksi jurnal predatory, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar!
Artikel ini disusun untuk memberikan wawasan dan panduan bagi peneliti dalam mengenali dan menghindari jurnal predatory. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda dalam perjalanan publikasi akademik Anda.